Flash Magazine
Jumat, 01 Mei 2009
Mutu Pendidikan Kita Masih Ketinggalan
Annisa Rosanti, Mahasiswi LP3I, Jakarta
Menurut Nisa, kualitas pendidikan di negeri ini masih jauh ketinggalan di banding negara-negara lain, bahkan di Asia Tenggara sendiri. Hal ini karena masih minimnya tingkat kesadaran kebanyakan para peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, belum lagi ditambah dengan biaya pendidikan yang mahal. Sebagai seorang mahasiswa Nisa sangat berharap ada solusi kongkrit dari pemerintah guna meningkatkan kualitas pendidikan di negeri ini. Selain itu ia pun berharap biaya pendidikan di negeri ini dapat digratiskan sehingga semua rakyat dapat mengenyam dunia pendikan. “
“Kurikulum belum jelas”
Muhammad Muklis, Mahasiswa Akom. BSI
Bagi cowok yang kerap disapa Muklis ini kualitas pendidikan kita masih sangat kurang, karena sistem kurikulumnya nggak jelas. Dari mulai SD, SMP, SMP kita disuguhin dengan kurikululum pembelajaran yang membingungkan, tidak terarah. Menurut Muklis harusnya pemerintah kita bisa belajar dari Jepang, karena di Jepang, ketika anak-anak kecil sudah kelihatan potensi, hobi dan bakatnya, mereka langsung diarahkan dengan sistem pembelajaran yang spesifik pada bidang yang mereka sukai, sehingga ketika anak itu menjadi dewasa mereka menjadi orang-orang yang ahli sesuai dengan bidang yang mereka tekuni, dan itu terbukti dengan majunya negara Jepang sekarang. “Ya semoga saja pemerintah dapat lebih serius dalam meningkatkan kualitas pendidikan di negeri ini, sehingga SDM-nya kedepan tidak kalah dalam bersaing dengan bangsa-bangsa lain,” ujar mantan ketua Majelis Pembina Organisasi LPM-BSI tersebut. (Jastis/Flash)
“Yang penting lulus”
Agung, Manajemen STEKPI
Di mata Agung, kualitas pendidikan di
“Masih banyak yang bobrok”
Ayu, Mahasiswi Universitas Indonusa Esa Unggul
Sedih melihat masih banyaknya sekolah di
Menurut Ayu, banyaknya mahasiswa yang kuliah di luar negeri menunjukkan bahwa mutu pendidikan di
Label: Special Report

0 Comments:
Posting Komentar
<< Home